Jumat, 13 Januari 2017

Bermain kuis dalam pelajaran IPA

Pelajaran IPA idealnya memang diajarkan melalui kegiatan pengamatan dan praktikum. Namun tidak bisa dipungkiri, pada konsep atau materi tertentu beberapa istilah perlu untuk dihafal dan dipahami maknanya. Adakalanya siswa jenuh jika terus menerus disuruh membaca, memahami dan menghafal istilah-istilah dalam materi pelajaran IPA. Salah satu solusi untuk mengatasi kejenuhan siswa tersebut yaitu dengan mengajak siswa bermain kuis.
Beberapa model kuis yang ada pada tayangan televisi bisa diadaptasi. misalnya kuis tebak kata, kuis rangking 1 dan kuis siapa berani.

Berdasarkan uji coba pada kelas yang saya ajar, kuis "tebak kata" dan kuis "siapa berani" berhasil meningkatkan minat baca siswa. Adapun langkah kegiatan pembelajarna yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Siapkan amplop berdasarkan jumlah kelompok dalam kelas dan ditambah satu. Misalnya jika jumlah kelompok dalam satu kelas ada 4 kelompok maka jumlah amplop yang disiapkan adalah 5.
3. Siapkan kartu-kartu yang berisi istilah. Kartu ini kemudian dimasukkan ke dalam amplop. Kartu dalam setiap amplop harus berjumlah sama serta memiliki kata-kata yang sepadan dengan kartu pada amplop lainnya. Jumlah kartu bisa disesuaikan dengan banyaknya istilah yang digunakan pada materi yang dibahas. Misalmya jika suatu kartu pada amplop pertama bertuliskan badan golgi, maka kartu pada amplop kedua bisa bertuliskan mitokondria, lisosom, ataupun istilah organel sel lainnya. Amplop dan kartu ini akan digunakan pada babak pertama.
4. Siapkan pula pertanyaan atau klu yang agak panjang serta memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk dijawab atau ditebak siswa pada babak kedua.
5. Siapkan stopwatch.
6. Setelah kartu, amplop, pertanyaan serta stopwatch sudah siap, babak pertama dapat dimulai dengan terlebih dahulu menjelaskan pada siswa aturan permainan babak pertama yaitu sebagai berikut:
- babak pertama dinamakan babak tebak kata. Pada babak pertama masing-masing kelompok tampil secara bergiliran. Penentuan urutan tampil dilakukan dengan cara diundi,
- kelompok yang tampil bertugas untuk menebak kata-kata yang berada pada amplop yang telah dipilih oleh salah satu perwakilan kelompok. Salah satu perwakilan kelompok yang memegang kartu inilah yang akan memberi pertanyaan atau klu pada teman satu kelompoknya agar dapat menebak kata yang dimaksud. Anggota kelompok yang menebak maupun mengarahkan dapat melewati kata yang dianggap sulit dan beralih pada kartu lainnya dengan cara mengucapkan kata “pass”.
- Waktu yang disediakan untuk menebak seluruh istilah pada kartu dibatasi (biasanya jika 10 kartu, 2 menit sudah cukup).
- jumlah kartu yang berhasil ditebak akan menambah point bagi kelompok yang tampil.
- Kelompok lain yang tidak tampil diwajibkan untuk tenang dan tidak boleh menjawab atau menebak kartu. Kelompok yang tidak tampil yang melanggar atau ikut menjawab, akan mendapat konsekuensi yaitu jika tebakan benar, maka akan menambah point kelompok yang tampil. Namun jika salah maka point kelompoknya akan dikurangi.
7. Jangan lupa untuk mengeset atau me-restrat stopwatch setiap kali ada kelompok yang mulai tampil.
8. Setelah semua kelompok tampil, umumkan perolehan sementara point untuk setiap kelompok (bisa dituliskan pointnya di papan tulis)
9. Point ini akan dijadikan modal untuk babak kedua. Pada babak kedua aturan mainnya adalah sebagai berikut:
- babak kedua dinamakan babak siapa berani.
- Setiap kelompok bertugas untuk menjawab pertanyaan atau klu yang dibacakan oleh ibu/ bapak guru. Pertanyaan tersebut harus dijawab oleh seluruh kelompok dengan mempertaruhkan nilai yang dikumpulkan pada babak 1.
- Cara menjawab pertanyaan yaitu dengan menuliskannya pada kertas atau karton. Pada salah satu sisi karton siswa menuliskan jawaban, sementara sisi lainnya siswa menuliskan skor atau point yang dipertaruhkan. Siswa harus berembuk untuk menentukan jawaban serta point yang diperrtaruhkan, karena jika benar jawabannya maka point tersebut akan menambah nilai kelompok, namun jika salah akan mengurangi nilai kelompok. Point minimal yang dipertaruhkan adalah nol dan maksimal sejumlah point yang dikumpulkan di babak 1.
10. Setelah guru membacakan pertanyaan beri sedikit waktu pada siswa untuk berdiskusi dan menuliskan jawaban serta point yang dipertaruhkan.
11. Setelah waktu habis, minta siswa untuk mengangkat karton dan menunjukkan skor yang dipertaruhkan. Setelah itu guru menyebutkan jawaban yang benar.

Biasanya reaksi siswa akan sangat luar biasa gembira jika benar, sementara itu kelompok yang menjawab salah biasanya meminta guru untuk menambah pertanyaan karena tertantang dan ingin menambah kembali point untuk kelompoknya. Nah momen-momen seperti inilah yang bisa guru manfaatkan untuk memberi waktu pada siswa untuk membaca kembali buku IPA-nya. Biasanya saya memberi waktu pada siswa sekitar 20-30 menit untuk membaca sebelum melanjutkan kuis “siapa berani”. Terbukti efektif!!!  Setiap siswa serius membaca dan menstabilo bagian penting pada buku, suasana kelas hening karena siswa fokus pada bukunya. 20 menit yang efektif… momen-monen yang membahagiakan bagi seorang guru ketika melihat siswanya giat belajar.


Demikian sharing pengalaman ngajar IPA kali ini… mudahmudahan bisa sharing pengalaman lainnya lagi. Terakhir, hargailah proses belajar siswa, jangan hanya melihat nilai akhirnya saja.