Salah satu hal menarik yang bisa dipelajari di ecocamp adalah
kita dapat belajar tentang budidaya tumbuhan organik. Berkebun secara organic
artinya berkebun tanpa menggunakan pupuk anorganik buatan pabrik serta tanpa menggunakan
zat pestisida serta pembasmi hama lainnya.
Pada dasarnya tumbuhan memerlukan zat anorganik untuk
kebutuhan hidupnya. Secara alami tumbuhan akan mengambil zat anorganik tersebut
dari dalam tanah. Lihatlah tumbuhan di hutan yang tidak pernah diberi pupuk, namun
tumbuh tersebut dapat tumbuh dengan subur,bukan?
Hal ini tidak lepas dari peranan organisme pengurai dan
dekomposer. Organisme pengurai dan dekomposer dapat merubah senyawa organik dari makhluk hidup yang sudah mati menjadi senyawa anorganik. Jadi berkebun
secara organic artinya menciptakan kondisi tumbuhan agar dapat memperoleh
senyawa anorganik secara alami yang berasal dari penguraian zat organik.
Sekali lagi tumbuhan tidak memerlukan senyawa organik.
Tumbuhan itu memerlukan senyawa anorganik. istilah “budidaya tumbuhan organik”
hanya sekedar istilah yang untuk membedakan tumbuhan yang ditanam dengan
cara konvensional. Walaupun istilah ini sering mengakibatkan salah kaprah.
Mau bukti kalau tumbuhan itu perlu zat anorganik, bukan zat
organik?
Kalau ada dua pot tanaman di rumahmu, Coba siram saja siram
salah satu tanaman dengan susu, dan salah satu tanaman dengan air tanah biasa.
Yang mana kira-kira akan tumbuh dengan baik? Yups betul!! Jawabannya pasti yang
disiram air biasa yang akan tumbuh dengan baik, karena air merupakan senyawa
anorganik, sementara susu merupakan senyawa organik.
Kembali ke cara berkebun organic ala ecocam… Di ecocamp
tanaman dibudidaya secara beragam. Dalam satu area perkebunan dibudidayakan
berbagai macam sayuran dengan diselingi tumbuhan lainnya. Misalnya diantara
deretan sawi ditamani tumbuhan biji matahari. Hal ini bertujuan untuk memutus
siklus hidup dan sekaligus mengganggu pola makan serangga pengganggu maupun
hama tumbuhan.
Satu hal lagi yg menarik, semua pupuk di ecocam, baik pupuk
cair maupun pupuk padat, dibuat sendiri dengan memanfaatkan sampah dapur,
kotoran hewan serta tumbuhan “pengganggu” yang bisanya hidup secara liar,
misalnya eceng gondok dan tumbuhan krinyuh.
Resep pembuatan pupuk
yang saya dapat dari dua orang yang mengajari saya disana yaitu Pak Anda
dan Pak Agus, dapat dilihat dan diunduh melalui tautan berikut.
Demikian, semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar